ARTICLE AD BOX
Pernyataan ini disampaikan CEO BG Academy, Tjok Tuty Ismayanthi, dalam pertemuan bersama perwakilan peserta dan orang tua, Senin (7/4/2025). Pertemuan ini menegaskan kesepakatan yang telah dicapai sebelumnya pada pertemuan di Kampus BG Academy, Mengwi, Badung, Sabtu (5/4/2025), yang dituangkan dalam surat perjanjian tertulis dan ditandatangani kedua belah pihak.
"Kami sangat menghargai komunikasi yang terjalin. Meski ada kesalahpahaman di awal, kami bertanggung jawab penuh dan akan mengembalikan dana secara utuh," tegas Tjok Tuty.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menjanjikan keberangkatan ke Australia secara mutlak, karena keputusan pemberian visa sepenuhnya merupakan kewenangan imigrasi Australia.
Salah Persepsi soal Visa
Menurut Tjok Tuty, kesalahpahaman ini timbul karena informasi yang tidak lengkap dari mantan Direktur Hospitality BG Academy, Nengah Kurniawan, yang telah mengundurkan diri pada 21 Maret 2025.
"Dalam SOP kami, secara jelas tercantum bahwa visa Australia tidak dijamin 100 persen granted. Kami menyadari adanya kekeliruan dalam penyampaian informasi ini dan meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi," ujarnya.
Hal ini dibenarkan oleh salah satu peserta, I Wayan Duta Kirana Lamben (21), asal Sanur. Ia mengatakan delapan peserta sepakat mundur setelah mengetahui tidak ada jaminan visa pasti disetujui.
"Kami memutuskan menyelesaikan masalah ini secara dewasa. BG Academy menunjukkan itikad baik dengan berjanji mengembalikan dana kami," kata Duta yang juga atlet selancar ini.
Senada disampaikan oleh orang tuanya, I Wayan Sudina. Ia mengapresiasi kesediaan pihak BG untuk berdialog dan menyepakati pengembalian dana pelatihan serta biaya pendaftaran di Russell College, Melbourne, Australia. "Sudah ada surat perjanjian. Tapi kalau sampai akhir April tidak ditepati, kami akan tempuh langkah lain," ujarnya.
Delapan peserta yang mundur telah menandatangani perjanjian pengembalian dana. BG Academy menjanjikan dana tersebut akan dikembalikan paling lambat akhir April 2025, termasuk biaya pelatihan dan pendaftaran studi ke Australia.
"Kami bertanggung jawab mengembalikan dana yang sudah diterima, sebagai bentuk komitmen terhadap kepercayaan siswa dan orang tua," ujar Tjok Tuty.
Ia menambahkan bahwa dalam sistem BG Academy, tidak ada jaminan keberangkatan karena keputusan akhir berada di tangan pemerintah Australia. "Kemungkinan visa ditolak selalu kami sampaikan dalam SOP, meski penyampaiannya mungkin tidak utuh diterima peserta."
7 Peserta Lain Tetap Lanjut Apply Visa Australia
Total peserta pelatihan Batch 3 berjumlah 15 orang. Pelatihan telah berlangsung selama tiga bulan di awal tahun 2025 dan kini telah memasuki tahap kelulusan. Dari jumlah itu, delapan orang memilih mundur, sementara tujuh lainnya melanjutkan proses pengajuan visa secara mandiri.
“Tujuh peserta ini sudah memahami sepenuhnya ketentuan pengajuan visa student, dan telah mendapat persetujuan orang tua mereka,” ujar Tjok Tuty.
Manajemen BG Academy menyatakan memahami keputusan peserta yang memilih mundur dan berkomitmen menyelesaikan proses pengembalian dana sesuai perjanjian. Mereka juga berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih cermat dalam proses komunikasi dan perekrutan peserta program pendidikan luar negeri.