Pembangunan Pabrik Mobil Listrik BYD Diganggu Ormas

2 hours ago 3
ARTICLE AD BOX
Dalam pernyataannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/4/2025), Eddy mengatakan gangguan ini menjadi contoh nyata masih maraknya aksi premanisme di berbagai sektor di Indonesia, termasuk terhadap proyek-proyek strategis. “BYD kan merupakan salah satu di antara sekian banyak contoh yang saat ini terganggu oleh kegiatan-kegiatan ormas," ujar Eddy.

Padahal, menurut dia, pabrik BYD yang akan memproduksi kendaraan listrik—termasuk model yang kini digunakan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta—masih dalam tahap pembangunan dan belum beroperasi penuh. Namun aktivitas pengangkutan material dan alat berat untuk pembangunan pabrik itu, kata dia, sudah mendapatkan gangguan.

Tak hanya itu, Eddy juga menyoroti aksi premanisme lain seperti pungutan paksa tunjangan hari raya (THR) oleh ormas menjelang Idulfitri. "Banyak ormas yang memaksa meminta THR, bahkan sampai melakukan pengerusakan dan gangguan," ujarnya.

Eddy mendesak pemerintah mengambil langkah tegas terhadap aksi-aksi semacam ini, karena dapat merusak iklim investasi nasional. "Jangan sampai target investasi tinggi yang sudah kita tetapkan justru terhambat oleh masalah-masalah yang bisa segera diatasi lewat penegakan hukum yang kuat," tegasnya.

Eddy mengungkapkan, persoalan ini disampaikannya langsung kepada pihak BYD saat berkunjung ke pabrik mereka di Shenzhen, China, pekan lalu. Ia menekankan pentingnya memberikan jaminan keamanan bagi investor asing di Indonesia.

Sebelumnya, melalui akun Instagram pribadinya pada Minggu (20/4), Eddy mengingatkan bahwa aksi premanisme yang mengganggu proyek BYD harus segera ditangani agar investor tidak kehilangan kepercayaan terhadap iklim investasi di Indonesia. *ant

Read Entire Article