ARTICLE AD BOX
Darma Wijaya bersaing dengan wakil perguruan tinggi Indonesia lain dan wakil beberapa negara di Asia Tenggara dan Asia Timur dalam program Youth Project. Di program ini, ia berhasil mencuri perhatian dewan juri lewat proyek inovasi Vestia, sebuah gagasan ecommerce interaktif.
“Saya berpartisipasi sebagai delegasi IYEN, Indonesian Youth Excursion Network bersama perwakilan universitas lain. Nah, yang diterima melalui serangkaian seleksi sebagai delegasi IYEN, khususnya dari Bali, itu saya yang mewakili Unud,” tutur Darma Wijaya, Sabtu (26/4/2025). Kata mahasiswa semester VI Ilmu Hukum ini, delegasi IYEN melakukan beberapa kegiatan di Malaysia. Salah satu dari serangkaian kegiatan tersebut adalah kompetisi Youth Project yang juga diikuti delegasi dari negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Timur seperti Jepang.
Youth Project ini diikuti secara berkelompok maupun individu. Darma Wijaya memilih berpartisipasi individual dengan mempresentasikan proyek inovasi Vestia. Sebuah gagasan aplikasi ecommerce khusus mode yang memungkinkan pengguna melakukan proses mix and match secara virtual. “Fitur mix and match (virtual) adalah keunggulan ecommerce Vestia. Tinggal unggah foto diri kemudian nanti bisa diedit, dicocokkan dan dipadukan. Mau pakai baju yang ini, terus celana ini, cocok enggak kira-kira untuk pengguna dari segi ukuran, warna, postur, dan lain-lain,” jelas Darma Wijaya.
Ide ecommerce interaktif semacam ini, kata Darma Wijaya, berawal dari pengalaman pribadi berbelanja daring di lini barang mode yang kerap tidak sesuai ekspektasi. Untuk menjawab pain poin tersebut, ia mengusulkan inovasi ecommerce yang dapat menghindari kekecewaan konsumen saat belanja daring yakni Vestia. Vestia, yang dalam Bahasa Latin bermakna ‘mempermudah’ ini, untuk sementara digagas menargetkan pengguna perempuan yang memang lebih mendominasi pasar mode.
Jika Vestia berhasil berjalan, Darma Wijaya berencana ekspansi pasar ke segmen laki-laki, termasuk mengakomodasi dunia mode busana adat. Darma Wijaya mem-pitching Vestia di hadapan dewan juri menggunakan Bahasa Inggris dalam sesi presentasi yang berlangsung di International Youth Centre, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (16/4/2025) lalu. Gagasan yang didasari keresahan sederhana ini mampu meraih predikat 1st Best Innovation Project dan mengharumkan nama Indonesia, khususnya Bali.
“Ini pertama kalinya saya mengikuti ajang seperti ini, levelnya internasional, yang saya yakini akan sangat berguna untuk masa depan. Pengalaman di Malaysia ini juga membuka pikiran saya tentang dunia,” tegas mahasiswa Unud yang juga alumni SMAN 1 Gianyar ini. Selanjutnya, Darma Wijaya yang akrab disapa Wahjung ini mengaku bakal mengikuti program serupa di Thailand. Namun, program di Negeri Gajah Putih ini diadakan oleh penyelenggara berbeda meskipun ia masih akan berpartisipasi sebagai anggota delegasi IYEN. 7 ol1