Kutukan Gypsies Muluskan Ambisi Slot

LONDON, NusaBali

Pelatih Liverpool Arne Slot menegaskan merebut trofi jadi prioritas utama sejak dirinya pertama kali menginjakkan kaki di klub tersebut. Kini, trofi pertama di depan Slot adalah Piala Liga (EFL Cup) atau juga sering disebut Carabao. 

Ya, Liverpool ditantang Newcastle United di laga final turnamen tersebut, di Stadion Wembley, London, Senin (17/3) dinihari, pukul 00.30 WITA. Kutukan Gypsies diprediksi akan memuluskan ambisi Slot meraih trofi pertamanya bersama The Reds.

Liverpool adalah juara bertahan. Pada edisi sebelumnya, Liverpool asukan Jurgen Klopp mengalahkan Chelsea 1-0 melalui gol extra time Virgil van Dijk di laga final. Musim ini, bersama pelatih baru Arne Slot, Liverpool kembali ke final kompetisi yang sama. 

Liverpool ditarget Slot merebut Carabao Cup, setelah mereka kandas di putaran empat FA Cup dan tersungkur di 16 besar Liga Champions. Dari awal berpeluang quadruple, peluang juara Liverpool sekarang tersisa di dua ajang, Carabao Cup dan Premier League.

Liverpool dua kali berhadapan dengan Newcastle di Premier League musim ini. Pada pekan ke-14, Liverpool imbang 3-3 di kandang Newcastle. Lalu di pekan ke-27, Liverpool menang 2-0 atas Newcastle di Anfield.

Liverpool pun tak terkalahkan dalam 17 laga terakhir kontra Newcastle. Hasilnya 12 kali menang dan lima kali seri. Itulah salah satu alasan Liverpool lebih dinggulkan di laga final Carabao Cup.

Arne Slot menyadari ekspektasi bersaing di setiap kompetisi menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Liverpool. Meski timnya unggul 15 poin di puncak klasemen Premier League, Slot tetap fokus meraih trofi pertamanya di Inggris.

Arne Slot tahu ekspektasi memenangkan trofi selalu ada di Liverpool. Sejak bergabung dengan klub, dirinya menyadari bersaing di setiap kompetisi adalah kewajiban. Menurutnya, memenangkan trofi memang butuh faktor keberuntungan, tetapi bersaing adalah hal yang mutlak.

Sementara itu, Newcastle juga sangat ingin memenangkan trofi besar pertama sejak 1955. The Magpies terakhir kali memenangkan trofi juara pada 2017 saat mereka memenangkan Championship sehingga mereka ingin memenangkan turnamen ini.

Suasana deja vu pun terasa saat manajer Eddie Howe menanggapi pertanyaan soal kutukan Newcastle dengan senyuman tipis sebelum dengan tegas menyangkalnya. 

Dilansir The Guardian, selama 70 tahun terakhir pertanyaan serupa sering terdengar di St James' Park. Konon, sekelompok pengelana yang disebut Gypsies pernah menebarkan kutukan kuat pada klub. Ketika itu, para Gipsi diusir dari tempat latihan yang kosong saat para pemain Newcastle berlibur usai juara FA Cup 1955.

Meskipun kebenaran cerita ini masih diperdebatkan, Newcastle memang belum pernah lagi memenangkan trofi domestik sejak saat itu.   Namun Newcastle sempat meraih European Fairs Cup pada 1969, tetapi setelah itu Newcastle terus kekalahan di tiga final FA Cup dan dua final League Cup.  Juga kegagalan dalam perburuan gelar Premier League pada 1995-1996 kian memperkuat narasi, bahwa keberuntungan tidak berpihak pada The Magpies. &&&

Liverpool (4-2-3-1): Alisson Becker; Robertson, Van Dijk, Konate, Quansah; Mac Allister, Gravenberch; Gakpo, Szoboszlai, Salah; Diaz. Pelatih: Arne Slot.

Newcastle (4-3-3): Dubravka; Livramento, Burn, Schar, Trippier; Joelinton, Tonali, Guimaraes; Willock, Isak, Murphy. Pelatih: Eddie Howe.

27/02/25 Liverpool 2-0 Newcastle (EPL)

05/12/24 Newcastle 3-3 Liverpool (EPL)

02/01/24 Liverpool 4-2 Newcastle (EPL)

27/08/23 Newcastle 1-2 Liverpool (EPL)

19/02/23 Newcastle 0-2 Liverpool (EPL).