Kembang Minta Warganya Tak Jual Tanah, Sambut Positif Tol Gilimanuk-Mengwi Tetap Masuk PSN

7 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
NEGARA, NusaBali
Pembangunan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dipastikan masih tetap masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan pun menyambut positif kabar baik tersebut dan menegaskan optimismenya bahwa proyek ini akan membawa dampak besar bagi kemajuan Jembrana.

Bupati Kembang, Minggu (27/4), menyatakan sudah dari awal optimis bahwa pembangunan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi akan berlanjut. Hal tersebut juga ditegaskannya ketika ada isu proyek tol ini tidak masuk PSN. Dia pun yakin bahwa Presiden ataupun Pemerintah Pusat tidak akan mendiamkan proyek yang dibutuhkan masyarakat Bali ini.

"Sedari awal kami optimis pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi akan berlanjut. Tentu ini menjadi energi baru untuk membangun Jembrana lebih baik, mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata," ujar Bupati Kembang. Proyek ini dipastikan bakal mempercepat konektivitas Bali Barat dengan Bali Selatan, mengurangi kepadatan di jalur Denpasar-Gilimanuk, termasuk membuka peluang investasi di Jembrana. Namun, Bupati Kembang juga mengingatkan warga Jembrana agar tidak mudah menjual tanah mereka di tengah gairah investasi yang mulai mengalir.

"Jangan menjual tanah. Kelola lahan untuk usaha sendiri, kontrak jangka panjang atau kerja sama dengan investor. Investasi pun harus mendukung perekonomian warga tanpa mengorbankan sektor pertanian yang menjadi perhatian kita," ucap Bupati Kembang. Bupati Kembang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lahan pertanian sebagai tulang punggung masyarakat Jembrana. Untuk menyambut potensi pertumbuhan ekonomi, Pemkab Jembrana tengah fokus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif. 

Selain itu, Bupati Kembang menyatakan bahwa koordinasi untuk kesiapan infrastruktur penunjang seperti air bersih, listrik, dan pengelolaan sampah juga menjadi prioritas. Pemkab Jembrana juga berencana mengusulkan revisi tata ruang guna menetapkan wilayah penunjang ekonomi yang tetap ramah terhadap sektor pertanian.

Warga terdampak tol yang sempat gelar aksi minta kepastian Tol Gilimanuk-Mengwi, tahun lalu. –IST 

Perkembangan investasi di Jembrana sendiri mulai terlihat, terutama di wilayah Pekutatan, dengan rencana pembangunan lapangan golf dan hotel oleh investor baru. Bupati Kembang berharap pembangunan ini tidak hanya menguntungkan investor. Tetapi juga harus membawa manfaat nyata bagi masyarakat lokal. "Kami mohon doa dan dukungan masyarakat Jembrana agar pembangunan ini dapat mengembangkan perekonomian menuju Jembrana yang maju, harmoni, dan bermartabat," pungkas Bupati asal Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana ini. 

Sementara masuknya kembali proyek pembangunan Tol Mengwi–Gilimanuk dalam Proyek Strategi Nasional (PSN) disambut positif oleh masyarakat terdampak, namun rasa waswas masih membayangi. Mereka berharap pemerintah memberikan kepastian nyata terkait pembebasan lahan dan ganti untung. Anggota Forum Perbekel Terdampak Tol Gilimanuk-Mengwi, I Nyoman Agus Suryawan, menegaskan masyarakat mendukung kelanjutan proyek ini, namun meminta realisasi konkret. Dia mengingatkan bahwa proyek ini sebelumnya sudah masuk dalam PSN, tetapi selama tiga tahun tidak menunjukkan progres berarti.

"Masyarakat hanya ingin kepastian. Lahan kami sudah tidak bisa dimanfaatkan maksimal, bahkan sertifikat tanah tidak bisa digunakan untuk agunan di bank," ujar Agus Suryawan, Minggu kemarin. Dia juga menekankan pentingnya transparansi dalam proses ganti untung dan memastikan pihaknya terus berkoordinasi dengan para Perbekel lain di sepanjang jalur tol. "Intinyabyang dibutuhkan saat ini bukan sekadar proyek masuk daftar prioritas, tetapi langkah nyata di lapangan," kata Perbekel Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan ini. 

Seperti diberitakan Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan komitmennya mempercepat proyek Jalan Tol Jagat Kerthi Bali Gilimanuk–Mengwi sepanjang 96,84 kilometer untuk mengatasi kemacetan yang kian parah. Dalam acara halal bihalal yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali pada Sabtu (19/4), Gubernur Koster mengungkapkan perkembangan terbaru proyek ini sekaligus mengajak masyarakat mendukung visi Bali yang lancar dan bersih.

Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian PU disebut sudah datang ke Bali dan bertemu dengan Gubernur Koster. Bahkan DJPI  telah meninjau wilayah Pekutatan, Jembrana, pada pekan lalu. 

Proyek tol ini dibagi menjadi tiga tahap. Tahap I Gilimanuk–Pekutatan (53,6 km). Tahap II Pekutatan–Soka (24,3 km). Tahap III Soka–Mengwi (18,9 km). “Pihak swasta siap menggarap Tahap I dan III, sementara Tahap II diserahkan kepada pemerintah,” ujar Gubernur Koster di acara yang digelar di Harris Hotel, Denpasar, tersebut. 

Dengan biaya konstruksi Rp 5 triliun dan pembebasan lahan Rp 4 triliun, proyek ini tetap menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Gubernur Koster optimistis proyek ini akan berlanjut, didukung oleh Menteri Bappenas. “Saya sudah menghadap Menteri PU. Doakan agar lancar,” katanya. 

Untuk diketahui dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2025 diatur tentang rencana pembangunan nasional dan daerah secara jangka menengah dan jangka panjang di periode 2024-2029. Hal ini disebut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Kemudian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) periode 2025-2029.

Proyek jalan tol Gilimanuk-Mengwi pun masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024-2029. Proyek jalan tol ini masuk dalam prioritas pembangunan nasional selama 5 tahun ke depan. 7 ode, des
Read Entire Article