Kawasan Kumuh di Denpasar Tersisa 17,6 Ha

1 day ago 2
ARTICLE AD BOX
Sisa kawasan tersebut ditarget bakal dituntaskan di akhir tahun 2025 ini. 

Kepala Dinas Perkimta Denpasar I Gede Cipta Sudewa Atmaja, Senin (7/4), mengatakan berdasarkan data di tahun 2023 kawasan kumuh di Denpasar awalnya tercatat seluas 50 hektare. Namun setiap tahun bisa diatasi dengan pendekatan ke berbagai stakeholder. 

Hal itu membuat tahun ini sisa kawasan kumuh hanya 17,6 ha yang ditarget akhir tahun 2025 semua kawasan kumuh di Denpasar bisa dituntaskan. Kata Cipta Sudewa, kawasan kumuh yang masih tersisa berada di kawasan Jalan Karya Makmur, Ubung Kaja, serta 1 ha di Pemecutan Kaja.

“Saat ini, total kawasan kumuh yang tersisa hanya sekitar 18 hektare. Kami optimistis, dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, desa adat, desa dinas, serta masyarakat, kawasan kumuh di Jalan Karya Makmur dan Pemecutan Kaja dapat sepenuhnya dituntaskan pada akhir tahun 2025,” kata Cipta Sudewa.

Dalam penanganan ini, Cipta Sudewa mengatakan pihaknya memanfaatkan program Sistem Informasi Penataan Palemahan Berbasis Sameton Lembaga Adat atau Siap Selem. Program ini melibatkan peran aktif desa adat dan desa dinas dalam mencegah terbentuknya kawasan kumuh baru di Kota Denpasar.

“Sebagai inovasi pengendalian dan penataan kawasan kumuh di Kota Denpasar berbasis teknologi informasi (IT), Siap Selem melibatkan desa adat dan desa dinas sebagai sistem peringatan dini (early warning) terhadap indikasi munculnya kawasan kumuh,” ujarnya.

Cipta Sudewa menjelaskan bahwa inovasi ini bertujuan untuk tidak hanya mengurangi kawasan kumuh yang sudah ada tetapi juga mencegah terbentuknya kawasan kumuh baru. 

Selain itu, program ini mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan memperkuat budaya gotong royong. Sistem ini memungkinkan setiap desa/kelurahan dan desa adat memiliki admin Siap Selem yang bertugas memantau dan melaporkan potensi munculnya kawasan kumuh. Sementara operator Dinas Perkimta Denpasar bertindak sebagai super admin yang mengelola dan menindaklanjuti laporan dari desa-desa. 

“Keberhasilan program ini telah terlihat sejak pertama kali diluncurkan pada 2023. Yang mana kawasan kumuh hanya tersisa kurang dari 18 hektare,” ucap Cipta Sudewa. 7 mis
Read Entire Article