Telkom Tutup 2024 dengan Kinerja Positif, Raup Pendapatan Konsolidasi Rp150 Triliun

5 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) konsolidasi tercatat sebesar Rp75 triliun dengan margin EBITDA stabil di 50 persen. Meskipun terdampak program pensiun dini (Early Retirement Program/ERP) pada kuartal II 2024, Telkom tetap mencetak laba bersih sebesar Rp23,6 triliun dengan margin 15,8 persen, dan laba operasional Rp24,1 triliun dengan margin 16,1 persen.

Pertumbuhan di Segmen Digital dan Data

Pertumbuhan signifikan terjadi pada segmen Data, Internet & IT Services yang naik 3,5 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp90,5 triliun. Sektor ini menjadi pendorong utama kinerja Telkom, seiring meningkatnya lalu lintas data dan konsumsi konten digital.

Pendapatan interkoneksi naik 1,3 persen YoY menjadi Rp9,2 triliun, sementara pendapatan dari jaringan dan layanan telekomunikasi lainnya melonjak 17,4 persen YoY menjadi Rp13,4 triliun.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menyampaikan bahwa capaian ini mencerminkan keberhasilan strategi transformasi perusahaan.

"Melalui optimalisasi infrastruktur, inovasi layanan digital, dan penguatan kemitraan strategis, kami terus berupaya menghadirkan solusi yang relevan untuk pelanggan dan mendorong ekonomi digital nasional," ujar Ririek dalam keterangan tertulis yang diterima NusaBali.com, Minggu (20/4/2025).

Telkomsel dan Konvergensi Fixed-Mobile

Anak usaha Telkom, Telkomsel, mencatat pendapatan Rp113,3 triliun, tumbuh 10,7 persen YoY, didorong bisnis digital sebesar Rp78,3 triliun. Total pelanggan seluler mencapai 159,4 juta, sementara pelanggan IndiHome (residensial) tumbuh 10,6 persen menjadi 9,6 juta.

Implementasi Fixed-Mobile Convergence (FMC) menunjukkan hasil nyata. Telkomsel berhasil menyelesaikan integrasi One-Billing, dengan penetrasi konvergensi naik menjadi 57 persen dari sebelumnya 53 persen di kuartal III 2024.

Segmen Enterprise membukukan pendapatan Rp20,6 triliun atau naik 5,6 persen YoY, dengan kontribusi utama dari layanan Indibiz, satelit, dan e-Payment. Di segmen Wholesale and International, pendapatan tumbuh 6,4 persen YoY menjadi Rp18 triliun.

Sementara itu, anak usaha Telkom, Mitratel, membukukan pendapatan Rp9,3 triliun, naik 7,2 persen YoY, dengan margin EBITDA meningkat ke 82,7 persen. Mitratel menambah 1.390 menara, sehingga total mencapai 39.404 menara, dan mengakuisisi 8.000 km jaringan fiber optic dari PT Utra Mandiri Telekomunikasi.

Bisnis Data Center dan Cloud Tumbuh

Telkom mencatat pendapatan Rp2,3 triliun dari segmen Data Center dan Cloud. Total kapasitas mencapai 38 MW dengan 2.420 rak server di 35 data center, termasuk di Singapura, Timor Leste, dan Hongkong.

Telkom juga tengah membangun Hyperscale Data Center (HDC) di Batam dan ekspansi HDC di Cikarang untuk mendukung kebutuhan layanan Cloud dan kecerdasan buatan (AI), dengan konsep ESG berbasis energi terbarukan.

Pembentukan Anak Usaha Baru dan Investasi Jaringan

Telkom mendirikan anak usaha baru, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF), untuk mengelola aset jaringan. TIF memperoleh dua lisensi utama dan telah bekerja sama dengan penyedia layanan internet untuk memperluas layanan Fiber-to-the-Home (FTTH).

Sepanjang 2024, Telkom mengalokasikan belanja modal (Capex) sebesar Rp24,5 triliun atau 16,3 persen dari total pendapatan. Investasi difokuskan pada jaringan fiber optic, menara, satelit, kabel bawah laut, serta pengembangan platform digital dan layanan cloud.

Telkom juga meluncurkan program keberlanjutan bertajuk GoZero – Sustainability Action by Telkom Indonesia yang mencakup tiga pilar utama:

• Save Our Planet, fokus pada efisiensi energi dan pengurangan jejak karbon.
• Empower Our People, peningkatan partisipasi perempuan dan penyandang disabilitas.
• Elevate Our Business, memperkuat transparansi, keamanan data, dan tata kelola.

"Melalui GoZero%, kami tegaskan komitmen untuk masa depan yang lebih hijau dan inklusif," ujar Ririek.
Dengan berbagai langkah strategis tersebut, Telkom menegaskan peranannya sebagai pemain utama dalam transformasi digital Indonesia yang berkelanjutan.

Read Entire Article