ARTICLE AD BOX
Dalam acara Penutupan Sesi Pertama Program Remaja Bernegara Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (26/4), Surya Paloh mengajak para generasi muda untuk tidak terjebak pada perilaku kepura-puraan dan harus membangun sikap mental yang bebas. “Lain di bibir, lain di hati, lain ucapan, lain tindakan. Itulah musuh kita bersama,” kata Paloh saat berpidato.
Ia mengatakan bahwa Indonesia sepantasnya bukan hanya sekadar duduk sama rendah berdiri sama tinggi dengan negara-negara lain, melainkan harus memiliki ambisi yang lebih hebat. Ia yakin Indonesia bisa menjadi negara superpower jika pemimpinnya ingin memberdayakan dan membuktikan kekuatan bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Surya Paloh menilai bahwa pemberdayaan mental merupakan hal yang paling penting dalam membangun negara, dibandingkan hanya mengandalkan sumber kekayaan alam dan jumlah penduduk yang begitu besar. “Bahwasannya yang dimaksudkan dengan gerakan perubahan itu adalah perubahan mentalitas kita. Sikap dan perilaku kita. Itulah gerakan perubahan, itu yang dibutuhkan bangsa ini,” katanya.
Untuk itu, ia mengatakan bahwa harapan negeri ke depannya adalah generasi muda atau remaja bangsa yang masih mempunyai dedikasi, cita-cita, dan idealisme. Harapan itu sudah tidak bisa diberikan ke orang-orang seusia dirinya yang dinilai terus-menerus mabuk kekuasaan dan keinginan membangun kepentingan pribadi dan kelompok. “Di sana (generasi muda) masih ada kejujuran, masih ada keberanian, dan masih ada keinginan untuk memperbaiki dan berjuang untuk suatu negeri hebat,” katanya.
Agenda pendidikan politik kepada para pemuda yang bertajuk Teen Civic Mission ‘Remaja Bernegara’ itu sudah digelar Partai NasDem sejak beberapa waktu lalu. Para pemuda yang mengikuti pendidikan itu terdiri dari siswa SMP dan SMA.7 ant