ARTICLE AD BOX
Muazzim yang kini menjabat Ketua Badan Tenaga Kerja DPP PAN dan Anggota Komisi IX DPR RI dari Dapil NTB II, disebut-sebut mendapat mandat khusus dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk membenahi PAN Bali. Politisi asal Lombok itu sebelumnya pernah menjabat Ketua DPW PAN NTB sejak 2010 dan dikenal sebagai figur kuat PAN di wilayah timur Indonesia.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menyatakan kepengurusan DPW PAN Bali periode 2020–2025 telah demisioner. Kini delapan formatur bertugas menyusun struktur kepengurusan baru dan mempersiapkan Musyawarah Daerah (Musda) di seluruh DPD kabupaten/kota se-Bali.
“Formatur akan menyusun struktur DPW PAN Bali dan menjalankan konsolidasi organisasi untuk memperkuat fondasi partai,” ujar Viva Yoga.
Formatur tersebut terdiri dari Muazzim Akbar, Ketua DPW PAN Bali sebelumnya Ni Made Sri Yogi Lestari, serta enam kader PAN Bali lainnya.
Muazzim yang juga ditunjuk sebagai Koordinator Wilayah (Korwil) PAN untuk Bali dan Nusa Tenggara, mengatakan penyusunan kepengurusan akan dilakukan dalam waktu dekat melalui mekanisme musyawarah internal delapan formatur.
“Formatur akan menentukan siapa yang menjadi ketua, sekretaris, bendahara, ketua harian, dan sebagainya. Target kami, pekan depan struktur DPW PAN Bali sudah rampung dan bisa dilantik pada Juni 2025,” kata Muazzim.
Meski belum resmi, kabar beredar bahwa Muazzim akan ditunjuk sebagai Ketua DPW PAN Bali menggantikan Ni Made Sri Yogi Lestari. Namun, saat dikonfirmasi, Muazzim memilih irit bicara. “Memang ada arahan dari Ketua Umum, tapi belum ada keputusan final. Kita tunggu SK-nya, sekarang kita musyawarah dulu,” ujarnya.
Sementara itu, Sri Yogi menyatakan siap mendukung keputusan apapun yang diambil DPP. Baginya, soliditas partai lebih penting dibanding posisi jabatan. Ia juga tidak menutup kemungkinan jika ditugaskan di struktur pusat.
“Siapa pun yang ditunjuk jadi ketua, saya siap mendukung. PAN Bali harus kompak. Soal posisi, saya serahkan ke DPP,” ujar politisi asal Lombok yang kini menetap di Gianyar itu.
Sekjen DPP PAN Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio mengisyaratkan Sri Yogi bakal ditarik ke pusat. Menurut Eko, keberadaan Sri Yogi masih dibutuhkan dalam jajaran pengurus DPP.
“Mbak Yogi bisa saja kami tarik ke DPP. Saat ini beliau masih bagian dari formatur, setelah itu akan kami posisikan sesuai kebutuhan,” kata Eko.
Muswil VI PAN Bali juga menegaskan target besar partai ke depan. Selain menempatkan PAN dalam posisi empat besar nasional pada Pemilu 2029, DPW PAN Bali juga dibebani target tinggi: merebut kursi di DPRD kabupaten/kota, provinsi, hingga DPR RI, serta mendorong kader untuk maju dalam kontestasi kepala daerah.
“Pembenahan internal menjadi pekerjaan rumah utama. Bali harus lebih agresif agar punya daya saing menuju 2029,” tegas Muazzim. *rat