Legong Andir Antar Desa Tista Juara I Kategori Desa Wisata Religi

7 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
TABANAN, NusaBali
Tari Legong Klasik Andir yang sakral dari Desa Tista, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, sukses mengantarkan Desa Tista meraih Juara I Tingkat Nasional dalam kategori Desa Wisata Religi pada ajang Trisakti Tourism Award 2025. Ajang ini diselenggarakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pengumuman nama-nama pemenang dilakukan di Jakarta, Kamis (8/5) malam.

Keberhasilan ini tak lepas dari kontribusi generasi muda desa setempat, salah satunya Putu Eka Feby Kawi Tantri, yang menjadi narasumber utama dalam video profil yang diikutsertakan ke ajang lomba.

Feby, 25, salah seorang anggota Sekaa Andir Sasana Budaya, mengaku awalnya mendapat informasi dari desa untuk mewakili lomba kategori religi. “Kebetulan dari Dinas Pariwisata Tabanan memilih Desa Tista untuk mewakili kategori Desa Wisata Religi. Saya ditugaskan memberi pemahaman tentang Legong Andir, karena memang sudah menekuni ini sejak lama melalui penelitian saya,” ucap Feby ketika dikonfirmasi, Senin (12/5).

Menurutnya proses pembuatan video dilakukan dalam waktu yang cukup singkat. Bertepatan dengan piodalan di Pura Dalem Desa Adat Tista, tim kreatif langsung mengambil gambar pertunjukan Legong Andir yang ditarikan secara sakral. “Syuting dilakukan saat piodalan di Pura Dalem, jadi benar-benar otentik. Tim juga melakukan wawancara langsung dengan saya sebagai narasumber,” katanya.

Dalam penjelasannya, Feby mengungkap keunikan Tari Legong Andir, salah satu warisan klasik yang langka dan memiliki unsur magis. Tarian ini bahkan melibatkan unsur penebekan Rangda, menjadikannya berbeda dengan gaya Legong lainnya di Bali. “Ini bagian dari sejarah Legong di Bali. Selain di Tista, gaya ini juga berkembang di wilayah Sektor Binoh. Tapi yang di Tista sangat khas,” jelas teruni lulusan magister Institut Seni Indonesia (ISI) Bali, ini.

Ilustrasi—Legong Andir Desa Tista, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. –IST 

Ditambahkannya, saat pementasan sebanyak 12 penari dilibatkan dalam pertunjukan tersebut, termasuk sosok Rangda, sebagai bagian dari cerita dalam tari. Video yang dihasilkan pun langsung dikirim ke panitia lomba sebelum tenggat waktu yang ditentukan.

Tak lama setelah pengiriman video, kabar gembira datang. Desa Tista dinyatakan sebagai juara pertama nasional, mengungguli peserta dari seluruh Indonesia. “Rasanya luar biasa. Ini bukan sekadar menang lomba, tapi upaya kami menjaga dan memperkenalkan warisan budaya leluhur,” kata Feby dengan penuh rasa bangga.

Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap pencapaian ini. “Prestasi ini mengharumkan nama Tabanan dalam pelestarian seni dan budaya, sesuai ajaran Tri Sakti Bung Karno. Ini bukti anak muda Tabanan mampu berprestasi di panggung nasional,” tegasnya saat menyerahkan penghargaan di Tabanan, Sabtu (10/5).

Video profil yang mengantarkan kemenangan menampilkan keindahan dan keunikan Tari Legong Andir, tarian sakral yang tumbuh dan berkembang di Desa Tista. Tarian ini dibawakan dengan penuh dedikasi oleh penari muda Tabanan seperti Ni Luh Made Masayu Mirah Acintya Parameswari dan Ayunda Sheila Koesuma, bersama Sekaa Legong Andir Sasana Budaya.

Selain kategori Desa Wisata Religi, Tabanan juga ikut dalam sejumlah kategori lainnya, seperti Ekowisata (Desa Pinge), Wisata Sejarah (Puri Kaba-Kaba), Wisata Kuliner (Olahan Beras Merah Jatiluwih), dan Wisata Kreatif Digital (Desa Tua).

Bupati Sanjaya menegaskan pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai inspirasi bagi generasi muda. “Kalau tidak dijaga, sejarah ini bisa dilupakan. Saya harap anak-anak muda Tabanan terus berkarya, memperkenalkan budaya leluhur ke dunia,” ujarnya. 

Mengusung tema Sustainability Desa Wisata Menuju Indonesia Raya, Trisakti Tourism Award 2025 diikuti oleh 232 desa wisata rintisan, berkembang, maju, dan mandiri. Ada 7 kategori yang dilombakan yaitu wisata kreatif, wisata sejarah, religi, kebugaran, petualang, ekowisata, dan kuliner.

Ketua DPP PDIP Bidang Pariwisata Wiryanti Sukamdani meyakini, kegiatan itu menjadi langkah nyata dari PDIP untuk mengentaskan kemiskinan dan stunting di desa. 

“Desa wisata harus menghasilkan produk dan jasa bernilai ekonomi sehingga mampu menekan kemiskinan,” kata Wiryanti pada acara Penganugerahan Trisakti Tourism Award (Desa Wisata) 2025 di Puri Agung Grand Sahid-Jaya Hotel, Jakarta, Kamis (8/5/2025) malam.

Wiryanti mengatakan, wisata juga berkontribusi pada kualitas pendidikan dalam bentuk edu-wisata, di mana wisatawan dapat menambah ilmu dari pengalaman berwisata ke daerah dan sekaligus meningkatkan toleransi antardaerah. Apalagi, kunjungan antardaerah meningkatkan persaudaraan dan kunjungan antarnegara, maupun meningkatkan persahabatan.

“Penyelenggaraan Trisakti Tourism Award sangat memberikan dampak pada pengembangan desa wisata sebagai fondasi negara. Desa di Imogiri, Bantul, misalnya, menjadi wisata peserta pada tahun 2019 berhasil meraih United Nations Tourism Best Tourism Village tahun 2024,” kata dia.

Pada acara itu, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri hadir bersama putranya yang juga Ketua DPP PDIP M Prananda Prabowo dan istrinya Nancy Prananda. Hadir juga sejumlah elite PDIP, di antaranya Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo, Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo, Eriko Sotarduga, Wiryanti Sukamdani, Rano Karno, Djarot Saiful Hidayat, Adian Napitupulu, Deddy Sitorus hingga Yasonna Laoly. Putra Nababan, Ribka Tjiptaning, dan Kris Dayanti tampak menyambut kedatangan Megawati di lokasi. 7 des
Read Entire Article