Lampu Sorot Tsunami Shelter Kuta Raib

3 days ago 3
ARTICLE AD BOX
Lampu-lampu tersebut sebelumnya dipasang di sisi bangunan sebagai penerangan malam hari, namun kini hanya tersisa potongan kabel yang tergeletak begitu saja.

Bangunan yang berada tepat di depan Pura Segara Kuta ini dikenal sebagai salah satu titik evakuasi tsunami sekaligus ikon wisata baru di kawasan Pantai Kuta. Patung Dewa Baruna yang berdiri di puncaknya menjadikan shelter ini kerap menjadi latar swafoto para wisatawan. Namun, aksi pencurian tersebut mencoreng wajah fasilitas yang dibangun dengan anggaran daerah dan rampung pada akhir 2022 itu.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, Anak Agung Rama Putra, membenarkan hilangnya lampu-lampu sorot tersebut. Dia mengatakan, lampu yang dicuri bukan hanya unit lampunya, tetapi juga rumah besinya turut diambil. “Iya itu (lampu sorot) hilang dicuri. Pemerintah sudah membangun fasilitas ini untuk kepentingan masyarakat dan wisatawan, tapi justru dirusak dengan tindakan seperti ini,” ungkapnya saat dikonfirmasi pada Jumat (18/4).

Pencurian diduga terjadi pada malam hari saat area sekitar Tsunami Shelter dalam kondisi sepi. Gung Rama menjelaskan, saat ini bangunan Tsunami Shelter masih berada dalam masa pemeliharaan oleh pihak kontraktor. Namun karena lampu tersebut hilang, kerusakannya tidak dapat diklaim dalam garansi pemeliharaan.

“Meski masih dalam tahap pemeliharaan, karena barangnya tidak ada, tentu tidak bisa diklaim,” tegasnya.

Gung Rama menyebutkan, kawasan Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (Samigita) masih dalam pengawasan Dinas PUPR. Namun untuk kasus pencurian lampu ini, belum ada rencana tindak lanjut dalam waktu dekat. Pihaknya membuka kemungkinan agar ke depan pengelolaan lampu sorot bisa dikoordinasikan dengan pihak Desa Adat setempat, apabila memang dibutuhkan kembali. Untuk sementara, kondisi lampu yang hilang akan dibiarkan.

Tsunami Shelter disebut masih tercatat masih merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten Badung. Pemerintah berharap masyarakat turut menjaga fasilitas publik yang telah disediakan, mengingat keberadaannya penting tidak hanya untuk keamanan, tetapi juga estetika kawasan wisata. “Ini masih aset Pemkab Badung. Untuk lampu yang hilang, sementara kami biarkan dahulu,” katanya. 7 ol3
Read Entire Article