Jonatan Christie Sempat Kesulitan Menyesuaikan Kondisi Kok

1 day ago 3
ARTICLE AD BOX
Pebulu tangkis yang kini tampil sebagai pemain profesional itu menjelaskan shuttlecock yang digunakan dalam pertandingan ternyata berbeda dari yang digunakan saat uji coba sehari sebelumnya.

“Jujur memang sangat berbeda kondisinya dibanding saat terakhir coba lapangan. Angin berubah 180 derajat, seperti tukar posisi. Selain itu, kok yang dipakai juga jauh lebih cepat dari kemarin, jadi planning sempat terganggu,” ujar Jonatan usai laga.

Pada gim pertama, Jonatan tampak kesulitan mengembangkan permainan dan banyak melakukan kesalahan sendiri, hingga menyerah 8-21. Namun dia bangkit di dua gim berikutnya dan tampil dominan untuk membalikkan keadaan.

Jonatan mengatakan kunci kebangkitannya ada pada adaptasi yang cepat dan menjaga ketenangan di tengah tekanan. “Saya coba cari tahu dahulu dari kondisi shuttlecock, karena Jason juga bermain cukup baik, terutama dari servisnya yang tidak saya sangka-sangka. Bola dari servisnya bisa melintir dan itu cukup menyulitkan dengan shuttlecock secepat ini,” ujarnya.

Selain faktor teknis, Jonatan juga mengatakan penggunaan lapangan berwarna biru memberikan pengalaman berbeda dibanding dengan turnamen-turnamen sebelumnya. “Lapangan biru cukup oke. Kami sudah pernah coba lapangan warna merah dan abu-abu juga. Mungkin dengan variasi warna bisa lebih menarik minat penonton, dan bagi kami atlet juga terasa ada hal baru,” ujarnya.

Indonesia Open 2025 menjadi turnamen level Super 1000 pertama bagi Jonatan setelah memutuskan keluar dari Pelatnas PBSI. Namun dia menegaskan statusnya tidak mengurangi tanggung jawab membawa nama bangsa.

“Buat saya sama saja. Mau di pelatnas atau tidak, tetap bawa nama Indonesia. Targetnya tetap ingin tampil sebaik mungkin, dan hasilnya saya serahkan pada Tuhan,” katanya.

Pada babak 16 besar, Jonatan akan menghadapi wakil Hong Kong Lee Cheuk Yiu yang mengalahkan pebulu tangkis Jepang Koki Watanabe dengan skor 21-16, 7-21, 23-21. 7 ant
Read Entire Article