ARTICLE AD BOX
Ketua Organizing Comitee IFSC Climbing World Cup Irjen Pol Herry Heryawan mengaku bangga, Indonesia kembali jadi tuan rumah ajang olahraga panjat tebing kelas dunia. Menurutnya, ini bukan hanya tentang kompetisi, tapi panggung besar untuk menunjukkan kepada dunia Indonesia, khususnya Bali, adalah destinasi unggulan sport tourism.
"Dengan latar keindahan Peninsula Island, Nusa Dua, kita tidak hanya menyuguhkan aksi para atlet terbaik dunia, tapi juga pengalaman wisata olahraga yang tak terlupakan. Inilah momen langka, olahraga, budaya, dan pariwisata bertemu dalam satu perayaan besar," ujar Herry Heryawan.
FPTI juga mengajak masyarakat Indonesia, khususnya di Bali untuk hadir, menyaksikan langsung, dan memberikan dukungan penuh kepada para atlet nasional Indonesia yang berlaga membawa nama bangsa.
Sementara itu, Event Director IFSC World Cup Bali 2025, Robertus Robet mengatakan, saat ini pembangunan dan persiapan venue, termasuk pembangunan dinding panjat tebing mencapai 80-90 persen dan ditargetkan akan selesai tepat waktu, yaitu satu minggu sebelum acara resmi dimulai.
"Proses ini dilakukan dengan tetap menjaga standar internasional demi kenyamanan dan keselamatan para atlet serta penonton," kata Robertus Robet.
Robet mengatakan, penyelenggaraan World Cup Panjat Tebing 2025 melibatkan kolaborasi erat dengan berbagai lembaga dan instansi terkait. Kerja sama telah terjalin dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kepolisian untuk pengurusan izin keramaian, serta Pemerintah Provinsi Bali melalui dukungan dari OPD terkait dalam penyediaan sarana, prasarana, serta keterlibatan sumber daya manusia lokal.
Antusiasme pada World Cup Panjat Tebing 2025 terlihat dari jumlah peserta Internasional yang mendaftar. Hingga saat ini tercatat 193 atlet dari 29 negara memastikan keikutsertaannya dalam beberapa kategori, mulai Lead Men 53 atlet, Lead Women 50 atlet, Speed Men 54 atlet dan Speed Women 36 atlet.
Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah seiring waktu. Kian menggeliatnya minat terhadap cabang olahraga panjat tebing, baik di Indonesia maupun di dunia, menjadi sinyal positif akan potensi besar event ini.
"Ditambah dengan lokasi venue yang eksotis dan ikonik di Bali, diharapkan mengangkat prestasi olahraga nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan dalam sport tourism dunia," pungkas Robertus Robet. dar