Dokter asal Australia Menangi Lintang Flores 2025

3 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
"Pada 20 menit terakhir sebelum finis, saya disengat lebah, mengalami dua kali kebocoran ban, dan headphone saya tersangkut di roda belakang," kata Lane dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pewarta, Sabtu (3/5).

"Jangan lakukan dengan caraku dan mencoba melakukannya dengan cepat. Lakukan sedikit lebih lambat bersama yang lain. Nikmati pesisir selatan, karena indah. Di pesisir utara, bersiaplah, karena medannya kasar dan tidak rata,” kata pembalap Aussie ini melanjutkan.

Dari total 39 peserta yang memulai ajang ini, 21 pesepeda ultra dari berbagai negara berhasil menaklukkan medan berat dan menyentuh garis finis di TA’AKTANA, Luxury Collection Resort & Spa Labuan Bajo sebelum batas waktu berakhir.

Keberhasilan Lane menjadi semakin istimewa karena ia mampu menyelesaikan balapan dua hari sebelum cut off time (COT). Pencapaian ini sekaligus memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Boru Mccullagh dari Inggris, yang merupakan finisher pertama Lintang Flores 2024 dengan catatan waktu 70 jam

Sementara pesepeda ultra muda asal Sidoarjo, Zidan Attala Nouval, berhasil menjadi peserta kedua yang mencapai garis finis dengan catatan waktu 62 jam 7 menit. Ia disusul oleh Stephen Dow asal Inggris, yang menyelesaikan perlombaan sebagai finisher ketiga dengan waktu 70 jam 18 menit.

Zidan mengungkapkan bahwa meskipun mengalami kendala teknis pada sepedanya dan tidak mengantisipasi dinginnya suhu malam, ia tetap bertekad mencatat waktu terbaik di Lintang Flores.

"Setelah melewati laut, pemandangan berlanjut ke bukit savana. Soal pemandangan, tidak ada yang bisa menyaingi tempat ini," ujar Zidan.

Inisiator Lintang Flores 2025, Renaldus Iwan Sumarta, bersyukur atas suksesnya acara yang berlangsung dengan lancar dan aman itu. “Saya berharap Lintang Flores dapat berkontribusi dalam pengembangan pariwisata olahraga di Pulau Flores, menjadikannya destinasi ikonik dunia. Saya menantikan kehadiran Anda semua, serta lebih banyak lagi pesepeda ultra dari dalam maupun luar negeri, di Lintang Flores 2026," ujar Iwan.

Seperti pada edisi perdana tahun lalu, penyelenggara dan peserta Lintang Flores kembali mengalokasikan sebagian pendapatan lomba untuk mendukung Komunitas Pencegahan Stunting bagi Anak di Ende. 7 ant
Read Entire Article