Bus TMD akan Mengaspal Lagi di Wilayah Sarbagita

1 week ago 1
ARTICLE AD BOX
Operasional layanan ini akan diawali dengan 75 unit bus yang langsung melayani enam koridor rute terakhir seperti sebelum layanan dihentikan pada Agustus 2024 lalu. 

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta mengatakan pihaknya sedang bekerja keras agar layanan TMD kembali berjalan tepat waktu. "Kita semua sedang berusaha secepat-cepatnya bisa beroperasi lagi bulan April ini. Mudah-mudahan tanggal 18 April sudah bisa," kata Samsi saat ditemui di kantor Gubernur Bali, Kamis (10/4) sore.

Menurut Samsi, koridor yang dibuka kembali adalah koridor rute terakhir yang sebelumnya sudah berjalan cukup optimal. TMD melayani 6 koridor pulang pergi, yaitu Sentral Parkir Kuta-Terminal Pesiapan, Terminal Ubung-Bandara Ngurah Rai, Terminal Ubung-Icon Mal Bali, Terminal Ubung-Monkey Forest, Sentral Parkir Kuta-Politeknik Negeri Bali, dan Sentral Parkir Kuta-Sentral Parkir Nusa Dua. “Itu memang rutenya sudah matang ya, sudah bagus. Jadi kita akan mulai dari situ,” ujarnya.

Dari segi jumlah, bus yang tersedia kini berjumlah 75 unit, berkurang dari sebelumnya 105 unit. Namun Kadishub Samsi memastikan jika animo masyarakat meningkat jumlah bus bisa ditambah. Hal itu sudah dihitung sesuai dengan kebutuhan awal. "Dulu 105 unit, sekarang hanya 75, tapi nanti kita kalau memang naik penumpangnya, kita tambah. Sabar, sabar. Tolong dong masyarakat Bali naik Bus TMD," terang Samsi.

Terkait sistem pengoperasian, Samsi menjelaskan TMD akan tetap beroperasi dengan pengaturan waktu keberangkatan menyesuaikan dengan jam padat pengguna. “Kita nanti akan sesuaikan. Pagi itu mungkin agak lebih rapat ya, kemudian siang kita kurangi daripada busnya banyak kosong, dan sore kita akan rapatkan lagi. Jadi harapannya teman-teman menggunakan nanti pagi dan sore yang lebih banyak karena ngantar-ngantar kerja lah ya,” terangnya.

Sebagai penunjang layanan, aplikasi digital yang dulu dipakai untuk mengetahui jadwal dan posisi bus kini sedang diperbarui. “Kalau dulu kan mereka berpacu sama aplikasi. Aplikasi itu sekarang sudah tidak dipakai lagi. Kita perbarui, makanya butuh waktu dan persiapan semuanya,” jelas Samsi.

Pemprov Bali juga mendorong penggunaan TMD oleh seluruh kalangan, termasuk pegawai swasta dan ASN. "Semua ini untuk masyarakat ya, terutama untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, supaya kita mulai menggunakan bus. Bahkan pegawai pemprov nanti diminta untuk kita atur, supaya semua punya aplikasinya mempersiapkan diri naik bus TMD ini," kata Samsi.

Samsi menambahkan, untuk memperluas jangkauan layanan, Dishub Bali membuka peluang layanan pengumpan (feeder) yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota masing-masing. “Feeder nanti kewajiban kabupaten/kota untuk persiapkan di wilayahnya. Trans Metro dan Trans Sarbagita kan rutenya sudah fix, jadi feeder nanti connect ke rute itu,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Satria Trans Jaya, Ketut Eddy Dharma Putra menyatakan operasional TMD tinggal menunggu penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi Bali dengan pemerintah kabupaten/kota di kawasan Sarbagita. 

“Rencana tanggal 18 April tandatangan MoU antara Pemprov Bali dengan pemerintah kabupaten dan kota di wilayah Sarbagita,” kata Eddy. Meski tidak memerinci isi MoU tersebut, Eddy menyatakan seluruh keputusan terkait trayek dan koridor menjadi kewenangan penuh Pemprov Bali melalui Dinas Perhubungan. “Tunggu arahan dari Dinas Perhubungan Bali,” singkatnya. Eddy juga memastikan bahwa seluruh unit bus TMD dalam kondisi laik jalan dan siap beroperasi. Kata dia, terdapat anggaran operasional sebesar Rp 60 miliar per tahun yang diproyeksikan cukup untuk menunjang layanan 75 armada tersebut di kawasan Sarbagita. 7 t
Read Entire Article