ARTICLE AD BOX
“Yang harus mendapat penanganan segera adalah kemacetan di jalur pariwisata,” kata Adi Arnawa saat menyampaikan pidato sambutan perdana di Rapat Paripurna DPRD Badung, Puspem Badung, Senin (3/3/2025).
Kemacetan jadi permasalah urgen yang pertama disebut Bupati Badung asal Desa Pecatu, Kuta Selatan ini. Selain kemacetan, masalah air bersih, sampah, konservasi alam, sampai keamanan turut menjadi perhatian.
Khusus untuk masalah kemacetan, Pemerintahan Adicipta akan mengeksekusi 19 proyek infrastruktur jalan. Proyek ini termasuk trase baru, peningkatan jalan existing, sampai rekayasa lalu lintas.
“Kami merencanakan pembukaan jalan baru, melanjutkan rencana jalan yang telah ada, serta peningkatan ruas jalan yang hampir seluruhnya memerlukan pengadaan tanah, sehingga diperlukan anggaran yang cukup besar,” imbuh Adi Arnawa didampingi wakilnya Alit Sucipta.
Di tahun 2025 ini, salah satu proyek infrastruktur jalan yang dikebut adalah peningkatan ruas Jalan Merta Agung-Jalan Mertanadi. Ruas jalan yang lebarnya 3 meter ini akan ditingkatkan ke 5 meter. Proyek ini sudah masuk APBD Badung Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 12 miliar lebih.
Di seputaran Jalan Petitenget, Jalan Raya Kerobokan, Jalan Merta Agung, dan Jalan Mertanadi ini pula disiapkan rekayasa lalu lintas. Bupati Adi Arnawa menjelaskan bakal ada penyesuaian lajur pada empat ruas jalan sibuk di wilayah Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara ini.
“Yang melaju dari arah Kerobokan ke Petitenget tidak langsung via Jalan Raya Kerobokan, akan dibelokkan ke kiri ke Jalan Merta Agung-Jalan Mertanadi, melingkar di Banjar Taman (Kerobokan Kelod) menuju Petitenget dengan belok kiri jalan terus,” jelas Adi Arnawa.
Begitu pun rekayasa lalu lintas dari arah Petitenget menuju Jalan Teuku Umar Barat. Pengendara akan diarahkan ke Jalan Raya Kerobokan dan menuju Kota Denpasar via Jalan Merta Agung. Adi Arnawa menegaskan di perempatan Petitenget tidak akan ada pemberhentian.
“Pembangunan infrastruktur jalan ini adalah salah satu upaya yang menurut hemat kami, akan bisa meminimalisir masalah kemacetan yang terjadi. Sehingga, tidak berdampak negatif pada pariwisata, masyarakat umum, dan perekonomian,” tegas Adi Arnawa yang juga eks Sekretaris Daerah Kabupaten Badung ini.
Berikut daftar 19 proyek infrastruktur jalan Adicipta sampai 2029
Kemacetan jadi permasalah urgen yang pertama disebut Bupati Badung asal Desa Pecatu, Kuta Selatan ini. Selain kemacetan, masalah air bersih, sampah, konservasi alam, sampai keamanan turut menjadi perhatian.
Khusus untuk masalah kemacetan, Pemerintahan Adicipta akan mengeksekusi 19 proyek infrastruktur jalan. Proyek ini termasuk trase baru, peningkatan jalan existing, sampai rekayasa lalu lintas.
“Kami merencanakan pembukaan jalan baru, melanjutkan rencana jalan yang telah ada, serta peningkatan ruas jalan yang hampir seluruhnya memerlukan pengadaan tanah, sehingga diperlukan anggaran yang cukup besar,” imbuh Adi Arnawa didampingi wakilnya Alit Sucipta.
Di tahun 2025 ini, salah satu proyek infrastruktur jalan yang dikebut adalah peningkatan ruas Jalan Merta Agung-Jalan Mertanadi. Ruas jalan yang lebarnya 3 meter ini akan ditingkatkan ke 5 meter. Proyek ini sudah masuk APBD Badung Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 12 miliar lebih.
Di seputaran Jalan Petitenget, Jalan Raya Kerobokan, Jalan Merta Agung, dan Jalan Mertanadi ini pula disiapkan rekayasa lalu lintas. Bupati Adi Arnawa menjelaskan bakal ada penyesuaian lajur pada empat ruas jalan sibuk di wilayah Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara ini.
“Yang melaju dari arah Kerobokan ke Petitenget tidak langsung via Jalan Raya Kerobokan, akan dibelokkan ke kiri ke Jalan Merta Agung-Jalan Mertanadi, melingkar di Banjar Taman (Kerobokan Kelod) menuju Petitenget dengan belok kiri jalan terus,” jelas Adi Arnawa.
Begitu pun rekayasa lalu lintas dari arah Petitenget menuju Jalan Teuku Umar Barat. Pengendara akan diarahkan ke Jalan Raya Kerobokan dan menuju Kota Denpasar via Jalan Merta Agung. Adi Arnawa menegaskan di perempatan Petitenget tidak akan ada pemberhentian.
“Pembangunan infrastruktur jalan ini adalah salah satu upaya yang menurut hemat kami, akan bisa meminimalisir masalah kemacetan yang terjadi. Sehingga, tidak berdampak negatif pada pariwisata, masyarakat umum, dan perekonomian,” tegas Adi Arnawa yang juga eks Sekretaris Daerah Kabupaten Badung ini.
Berikut daftar 19 proyek infrastruktur jalan Adicipta sampai 2029
- Kecamatan Kuta Selatan
- 1. Ruas Jalan Segmen 4 (dari Labuan Sait masuk ke Bali Pecatu Graha, melewati Cengiling sampai ke Jimbaran)
- 2. Trase Puri Gading (Jalan Goa Peteng-Jalan Puri Gading-Jalan Pantai Balangan)
- 3. Rencana Ruas Jalan Raya Pecatu-Pasar Desa Adat Pecatu
- 4. Peningkatan Ruas Jalan Raya Uluwatu-Jalan Melasti
- 5. Peningkatan Ruas Jalan Raya Uluwatu-Jalan Pura Masuka
- 6. Trase Ruas Jalan Universitas Udayana
- 7. Peningkatan Ruas Jalan Belakang Rektorat Universitas Udayana
- 8. Rencana Jalan Pintu Tol Nusa Dua-Jalan Sawangan-Jalan Raya Nusa Dua
- 9. Trase Labuan Sait-Jalan Pura Kulat-Jalan Raya Uluwatu
- Kecamatan Mengwi
- 10. Rencana Trase Abianbase-Sempidi-Sading-Gulingan
- 11. Rencana Trase Jalan Gatot Subroto Barat-Mengwi
- 12. Rencana Trase Jalan Raya Gulingan-Jalan Raya Penarungan
- 13. Peningkatan Jalan Raya Gulingan
- 14. Peningkatan Jalan Raya Panglan-Jalan Raya Gulingan
- Kecamatan Abiansemal
- 15. Rencana Trase Jalan Raya Latu-Jalan Raya Semana
- 16. Peningkatan Jalan Raya Gerih
- Kecamatan Kuta Utara
- 17. Rencana Trase Jalan Raya Semer-Jalan Marlboro Barat
- 18. Peningkatan Jalan Merta Agung-Jalan Mertanadi
- 19. Rencana Trase dan Peningkatan Jalan Subak Sari (Batu Bolong)-Jalan Umalas-Jalan Raya Semer *rat