Asosiasi Satelit Indonesia Hadirkan APSAT 2025, Perkuat Ekosistem se Asia Pasifik

1 day ago 4
ARTICLE AD BOX

Jakarta, Gizmologi – Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) menggelar acara tahunan Asia Pacific Satellite Conference (APSAT). Acara ini mengusung tema “Innovating Satellite Ecosystems: Unlocking Value through Collaboration and Technological Advancements”, dan dihadiri oleh para pemimpin industri, regulator, serta pelaku teknologi satelit dari dalam dan luar negeri.

”APSAT telah menjadi benchmark penting bagi pengembangan industri satelit di Asia Pasifik. Setiap tahun, kita tidak hanya menyaksikan kemajuan teknologi, tetapi juga tumbuhnya kolaborasi strategis antarnegara dan sektor,” ujar Ketua Umum ASSI, Anggoro Widiawan.

ASSI telah menghadirkan APSAT ke 21 kalinya dan di setiap tahun membahas mengenai perkembang ekosistem satelit se Asia Pasifik. APSAT 2025 menyoroti pentingnya sinergi antara inovasi teknologi, kebijakan berkelanjutan dan kolaborasi regional untuk membangun ekosistem satelit yang tangguh dan inklusif.

Baca Juga: BAKTI Jelaskan Nasib Satelit Satria-2 Setelah Hadirnya Starlink

ASSI Ungkap Topik di APSAT 2025

ASSI hadirkan APSAT 2025

Acara tahunan ini merupakan sekuel dari tahun 2023 dan 2024. ASSI memperluas cakupan diskusi dengan menghadirkan banyaknya sesi panel, pameran teknologi, serta partisipasi lintas sektor pada acara yang berlangsung pada 2 – 3 Juni, di Hotel Fairmont Jakarta.

Terdapat executive roundtable yang membahas pandangan strategis dari para operator dan pemangku kebijakan. Ada juga sesi sustainable space technology, membahas mengenai inovasi peluncuran satelit ramah lingkungan.

Sebagai informasi, satelit ramah lingkungan merupakan satelit yang dikembangkan untuk tidak menjadi sampah ketika diluncurkan. Satelit ini biasanya ketika diluncurkan, volume-Nya tidak memberikan dampak-dampak terhadap perubahan lingkungan.

Satelit ramah lingkungan

Karena material-material satelit ramah lingkungan distandarkan atau disesuaikan, sehingga ketika satelit meluncur dan beberapa material terjatuh, mereka akan hangus dan menjadi kembali ke partikel. Menurut ASSI, standar satelit ramah lingkungan ini sedang diusahakan atau disuarakan oleh beberapa industri.

”Jadi di sesi pertama kita ingin melihat view dari mereka ke market saat ini seperti apa, dikaitkan dengan juga mungkin ada situasi geopolitik, kemudian situasi bisnis di tahun ini yang sedikit bergejolak, itu mereka view dari marketnya seperti apa,” kata Kepala Biro Conference & Event ASSI, M. Saiful Hidayat.

ASSI juga memberikan sesi yang membahas pengembangan layanan konektivitas di sektor maritim, aviasi dan pedesaan. Serta, ada sesi tren terbaru dalam infrastruktur penunjang.

Ketua Umum ASSI, Anggoro WidiawanKetua Umum ASSI, Anggoro Widiawan

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menjadikan teknologi satelit sebagai tulang punggung pembangunan digital nasional. APSAT 2025 memperkuat komitmen tersebut dengan menghadirkan diskusi mendalam mengenai pemanfaatan satelit untuk pendidikan dan kesehatan di wilayah terpencil.

ASSI juga memperdalam mengenai konvergensi antara teknologi satelit dan 5G/IoT dan strategi penyelarasan kebijakan frekuensi dan orbit di tingkat regional dan global. Di bagian akhir, ASSI mengingatkan bahwa mereka juga mengadakan acara Hackathon—kompetisi membuat inovasi dan teknologi. Dalam acara ini, pihak asosiasi akan mengundang talent-talent satelit yang ada di Indonesia untuk melakukan inovasi terkait dengan industri satelit.

Artikel berjudul Asosiasi Satelit Indonesia Hadirkan APSAT 2025, Perkuat Ekosistem se Asia Pasifik yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Gizmologi.id

Read Entire Article