Akasa Volume 2: Mahasiswa ISI Bali Gelar Lomba Ogoh-Ogoh Mini, Sketsa, dan Tapel

1 week ago 5
ARTICLE AD BOX
Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu (6/4/2025), bertempat di Auditorium Kriya Sabha Mahottama, Gedung Cita Kelangen Lantai 3, ISI Bali, dan menghadirkan tiga kategori lomba, yakni Ogoh-ogoh Mini (mesin dan non mesin), Sketsa Ogoh-ogoh, serta Tapel Ogoh-ogoh.

Ketua Panitia Akasa Vol. 2, I Putu Ranu Weda Wicaksana, mengatakan bahwa lomba ini merupakan upaya memperkenalkan seni kriya secara lebih luas melalui bentuk ekspresi budaya yang sangat populer di Bali, yakni Ogoh-ogoh.


“Kami ingin mengenalkan Prodi Kriya lewat karya seni rupa seperti Ogoh-ogoh mini, sketsa, dan tapel. Meskipun Nyepi sudah lewat, antusias peserta sangat tinggi karena lomba ini memang menjadi wadah kreativitas sekaligus pelestarian budaya,” kata Ranu.

Menurut Ranu, seni kriya selama ini dikenal lewat karya seperti tekstil, patung, ukir, dan topeng. Melalui lomba ini, mahasiswa ingin mengintegrasikan Ogoh-ogoh sebagai bentuk baru dalam pengembangan kriya Bali.

Tahun ini merupakan kali kedua lomba ini digelar. Dibanding tahun sebelumnya yang membatasi peserta hanya 30 orang per kategori, tahun ini setiap kategori dibuka untuk 40 peserta, dengan total 118 peserta dari tiga kategori: 35 sketsa, 37 Ogoh-ogoh, dan 46 tapel.


Yang menarik, untuk kategori Ogoh-ogoh Mini, panitia tidak membedakan pemenang antara yang menggunakan mesin dan non mesin. Semua karya dinilai dalam satu arena (tarung bebas) dan dipilih enam pemenang terbaik.

“Tiga kategori ini kami pandang sebagai satu kesatuan. Sketsa menjadi fondasi desain, Ogoh-ogoh mini melatih komposisi dan teknik pembangunan, sedangkan tapel menunjukkan kekuatan ekspresi karakter,” jelas Ranu.

Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) ISI Bali dan menghadirkan dewan juri profesional dari masing-masing kategori lomba. Hadir pula perwakilan media partner serta masyarakat umum yang turut meramaikan acara.

Ranu berharap lomba ini bisa menjadi ikon baru dalam pelestarian seni dan budaya Bali, sekaligus mendorong kontribusi lebih besar terhadap pelaku seni, UMKM, dan sektor ekonomi kreatif lokal.

“Semoga lomba Ogoh-ogoh mini ini bisa rutin digelar dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas,” tandasnya. *m03

Read Entire Article