ARTICLE AD BOX
Upacara yang dilangsungkan pada Purnama Jiyestha ini dihadiri pula oleh Kabag Kesra Kota Denpasar Ida Bagus Alit Surya Antara, Camat Denpasar Timur Ketut Sri Karyawati, Panglingsir Puri Penatih, Jero Bendesa Adat se-Kota Denpasar, serta tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Gubernur Koster mengapresiasi semangat gotong royong warga dalam pelaksanaan upacara, yang dinilainya sebagai wujud pelestarian adat, budaya, dan kearifan lokal Bali. Gubernur Koster menegaskan pentingnya upacara seperti ini guna memperkuat identitas budaya Bali, sejalan dengan visi pembangunan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’.
“Saya berharap upacara berjalan lancar, membawa kebahagiaan sekala-niskala, dan memperkuat daya saing Bali,” ujar Gubernur Koster.
Walikota Jaya Negara juga memberikan apresiasi kepada krama Desa Adat Penatih atas semangat menyama braya yang ditunjukkan dalam menyukseskan upacara ini. “Saya menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan dukungan Gubernur Bali dalam Karya Ngusaba Desa di Pura Penataran Agung Penatih,” kata Walikota Jaya Negara.
Jro Bendesa Adat Penatih I Wayan Ekayana, menjelaskan bahwa Karya Ngusaba Desa yang dilaksanakan setiap 10 tahun ini diawali dengan ngaben massal dan dilanjutkan dengan penganyaran seperti Nyurud Ayu, mapandes untuk 125 orang, masakapan ke pasih 200 orang, mawinten 75 orang, dan negteg pulu 50 orang.
“Seluruh rangkaian ini sebagai implementasi Tri Hita Karana. Dukungan penuh juga datang dari Pemkot Denpasar dan dana punia masyarakat yang telah mencapai lebih dari Rp 1 miliar,” ucap Ekayana. @ mis