Nintendo Revisi Kebijakan Pengguna, Bisa Bikin Konsol Switch Tidak Berguna!

5 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

Jakarta, Gizmologi – Nintendo dikenal sebagai salah satu perusahaan game yang sangat ketat dalam menjaga ekosistemnya. Perusahaan ini tidak segan untuk melakukan tuntutan hukum hingga tindakan keras kepada pihak lain, baik perusahaan atau perorangan, yang dianggap melanggar hak cipta mereka. Termasuk bagi pengguna konsol Switch yang kedapatan melakukan modifikasi pada perangkat untuk mencari keuntungan sepihak.

Belakangan Nintendo memperbarui kebijakan pengguna menjadi lebih tegas. Di mana perusahaan tidak segan untuk melakukan ‘pembekuan’ pada perangkat Switch apabila terindikasi melakukan pelanggaran.

Dalam file Account User Agreement memang telah tertulis bahwa pengguna: tidak diperbolehkan untuk menyewakan, menyewakan, memberikan sublisensi, menerbitkan, menyalin, memodifikasi, mengadaptasi, menerjemahkan, merekayasa ulang, mendekompilasi, atau membongkar semua atau sebagian Layanan Akun Nintendo tanpa persetujuan tertulis dari Nintendo, atau kecuali diizinkan secara tegas oleh hukum yang berlaku.

Sampai kemudian perusahaan melakukan update dan revisi terhadap isi perjanjian pada tanggal 7 Mei 2025. Selain keterangan di atas, kali ini pengguna juga tidak diperbolehkan untuk: mengabaikan, memodifikasi, mendekripsi, mengalahkan, merusak, atau menghindari fungsi atau perlindungan apa pun dari Layanan Akun Nintendo, termasuk melalui penggunaan perangkat keras atau perangkat lunak. Selengkapnya di sini.

Revisi tersebut cukup mengejutkan sebab menyentuh pada aturan bagi perangkat keras Switch yang selama ini tidak dipedulikan. Sehingga perusahaan berhak untuk melakukan pemblokiran atau bahkan “brick” perangkat sehingga tidak bisa digunakan lagi jika ditemukan pelanggaran tertentu.

Dikutip dari IGN, kebijakan ini merupakan langkah antisipasi Nintendo menjelang kehadiran Switch 2 tidak lama lagi. Meski pada praktiknya seluruh generasi konsol Switch bisa mengalami efek tindakan serupa. Sontak kebijakan ini mendapat ‘sambutan’ hangat dari para gamer yang melihatnya sebagai sebuah langkah berlebihan.

Baca juga: Trailer Kedua GTA 6 Sudah Hadir! Jason dan Lucia Bawa Kesan Bonnie dan Clyde

Kontroversi Nintendo Blokir Perangkat Switch

NintendoKehadiran Switch 2 disinyalir jadi alasan utama revisi kebijakan pengguna.

Istilah ‘brick’ dalam dunia teknologi engacu pada kondisi ketika perangkat elektronik benar-benar tidak bisa digunakan lagi. Diibaratkan seperti sebuah batu bata mahal yang sudah tidak berfungsi. Dalam konteks revisi peraturan Nintendo, bricking dilakukan melalui pengaturan software dalam jarak jauh, secara otomatis tanpa intervensi pengguna.

Perkara seperti ini menghadirkan kontroversi tersendiri. Sebab bisa saja pengguna tidak sengaja melakukan aktivitas yang masuk dalam ranah pelanggaran tapi kemudian menerima efek dari aturan yang ada.

Misalnya, seseorang yang membeli perangkat Switch bekas, bisa jadi dirinya tidak tahu bahwa pengguna sebelumnya pernah melakukan modifikasi. Jadi ketika Switch tersebut digunakan untuk bermain online, malah ditemukan pelanggaran dan kemudian perangkatnya dimatikan oleh Nintendo.

Kontroversi seperti ini akhirnya mendorong kembali diskusi tentang status kepemilikan perangkat digital di era ini. Ketika kebanyakan dari pembeli atau pengguna tidak punya kuasa atas barang yang dibelinya, karena kontrol utama tetap dimiliki oleh perusahaan penjual atau penyedia jasa.

Di sisi lain, segala kebijakan Nintendo selama ini cukup berhasil menekan pelanggaran di kalangan gamer. Sekaligus membangun ekosistem ideal yang diharapkan, di mana itu menjadi kekuatan utama mereka dalam menghadapi kejamnya persaingan di industri game. Bagaimana menurut Gizmo Friends?

Artikel berjudul Nintendo Revisi Kebijakan Pengguna, Bisa Bikin Konsol Switch Tidak Berguna! yang ditulis oleh Ronggo pertama kali tampil di Gizmologi.id

Read Entire Article